Saturday, August 3, 2013

Undangan Buka Bersama

Adalah hal yang menyenangkan, punya banyak teman, punya banyak kenalan. Kita  bisa bertanya, minta tolong  atau minta saran pada mereka, jika kita sendiri kurang paham dengan hal yang kita hadapi. Dengan teman-teman, kita tidak sungkan untuk berbagi cerita, bahkan dengan teman-teman pula kita bisa mendapat servis cuma-cuma, seperti numpang makan, numpang tidur,atau meminjam uang tanpa bunga sekalipun. Hehe…

Seperti halnya yang pernah ku alami. Punya akun facebook dan bisa bergabung dengan komunitas-komunitas yang bergerak di bidangnya masing-masing adalah suatu kebanggaan tersendiri. Bagaimana tidak? Aku yang hanya seorang pembantu rumah tangga yang tiap hari kerjanya cuma cuci toilet, nyapu, ngepel, masak, dan pergi ke pasar beli sayuran  ini, tiba-tiba bergabung dengan IIDN, KEB, BLOOF, Warung Blogger, dan komunitas lain yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu. Bangga? Tentu saja, sebab rata-rata anggota mereka adalah orang-orang berada, orang-orang yang punya wawasan pengetahuan yang luas, yang mungkin menurut strata sosialnya mereka adalah golongan Bos-Bos dan Nyonya-Nyonya. Tuh kan…satu hal yang mustahil, kalau di dunia nyata mungkin aku  tidak akan pernah punya kenalan dari golongan tersebut sebanyak itu dan dalam waktu sesingkat itu. Tapi dunia maya, bisa mengantarku ke sana.

Belajar menulis blog adalah aktivitas yang baru saja ku pelajari. Hasilnya cukup membuatku excited, soalnya aku bisa berinteraksi dengan para blogger senior yang bergabung dengan komunitas tersebut diatas secara langsung. Apalagi melihat warna-warni bendera yang jumlahnya makin banyak, yang artinya pengunjung blogku bukan hanya orang Indonesia saja, itu cukup membuat hatiku berbunga-bunga dan makin semangat ngeblog. Ayo, kamu bisa! Hehe…

Tapi bagaimana jika komunitasku punya acara kopi darat? Memang tidak pernah terlintas sebelumnya dalam benakku, jika mereka tiba-tiba saja mengundangku untuk hadir pada acara yang mereka buat. Benar saja, di bulan Ramadhanyang penuh berkah ini ada beberapa undangan (via fb) buka puasa bersama dari mereka, yang acaranya di selenggarakan di kafe-kafe berkelas di Jakarta. Hmm…bagaimana ini? Mana mungkin aku yanghanya seorang pembantu ini berani  berkumpul-kumpul bersama mereka? Tentunya aku akan terlihat beda, dari berpakaian, segi penampilan dan cara bicara. Ooh No…mana bisa aku membawa diri di tengah-tengah mereka? Malulah aku dengan keadaanku yang seperti ini. Meski banyak orang bilang, kalau mau sukses bergaullah dengan orang-orang yang sukses pula, insya allah akan ketularan suksesnya. Tapi ternyata tidak segampang itu untuk merealisasikannya, perbedaan status tidak akan membohongi. Tidak bisa di pungkiri lagi, aku akan merasa minder berada di tengah-tengah mereka. Seperti halnya ketika aku, Tere, dan Selvi,  teman sekampusku mengajakku makan bareng di Pizza hut. Tere dan Selvi yang cantik, rapi, berkulit putih bersih dan berambut pirang berjalan di depan, sedang aku mengiring di belakang dengan dandanan seadanya. Alamaaaak…seolah-olah seluruh mata karyawan Pizza Hut tertuju padaku, dan aku seperti mendengar bisikan-bisikan hati mereka, “hmmm…kayaknya yang paling belakang  pembokat mereka ni!!...” Waduuuh, bisa dibayangkan, betapa ciutnya aku saat itu. Tapi sebisa mungkin aku menenangkan diri, menutupi keadaan dengan gaya yang sedikit ku bikin luwes, biar tidak kelihatan beda kelas. Haha…manipulasi!! Jangan sampai kelihatan udiknya diriku, itu sangat memalukan, pikirku. Maka aku mencoba ikut serius terbawa dalam perbincangan mereka, bahkan biar tidak kelihatan katro, bahasa elo gue pun aku pakai. Sah-sah aja  kan? Hehe…aya nu kitu nya? Yah..apa boleh baut dah!...Sama teman-teman sekampus tak masalahlah kalau disuruh kumpul bareng di kafe. Tapi kalau di suruh ngumpul bareng sama orang-orang yang baru aku kenal, yang aku sendiri tidak tahu persis satu persatunya, nanti dulu deh ya! Aku belum siap memperkenalkan identitasku yang tidak bermutu di hadapan mereka. Intinya aku tidak pede alias minder. Akhirnya, undangan-undangan buka bersama itupun aku biarkan berlalu begitu saja. Just turn them down…mungkin di lain waktu dan kesempatan, kalau aku sudah berubah jadi superwoman. Hehe…
Kapan itu Nek? Tak tahulah…do’akan saja ya! Mudah-mudahan dalam waktu dekat aku bisa punya karir yang cukup bisa dibanggakan, hingga aku tak minder lagi berada di tengah-tengah mereka. AAMMIIIIN….






No comments:

Post a Comment